Cari Blog Ini

Jumat, 31 Desember 2010

Kamu "GAJAH" apa Bukan?? ^_^

Huss, ini bukan lagi ngomongin remaja yang kena penyakit kaki gajah. Juga bukan ngomongin remaja yang jadi pawang gajah, apalagi pemakan daging gajah (hiii…!). Tapi yang mau kita omongin di sini ialah remaja yang gajah alias gagap sejarah.

Apaan tuh? Yoi, kamu udah sering denger istilah 'gatek' alias gagap teknologi. Itu tuh orang yang nggak tahu apa-apa soal teknologi. Nggak ngerti cara ngoperasiin komputer, pake internet, ponsel, dll. Nah remaja 'gajah' it means remaja yang gagap sejarah, alias nggak ngerti soal sejarah.

Mereka yang mengidap penyakit gajah alias gagap sejarah ini serba nggak tahu en kurang informasi tentang sejarah, khususnya sejarah Islam. Ditanya siapa ayahanda Nabi saw. Dijawab "Ali bin Abi Thalib", ditanya siapa-siapa saja istri-istri Rasulullah saw., nggak ngeh, ditanya apa itu Perang Khandaq juga nggak tahu. Duh, jangan sampe deh!

Bro en Sis, buanyak banget remaja yang mengidap penyakit gagap sejarah ini. Mereka nyaris buta seperti apa sejarah Islam. Yang mereka tahu cuma Gajah Mada, Hayam Wuruk, Serangan Umum 1 Maret, dll. Malah ada remaja yang lebih apal sejarah klub sepakbola Manchester United atau Barcelona ketimbang sejarah Islam. Wow, gagaaap banget!

Paling banter, yang diketahui cuma sejarah kelahiran Nabi Saw. - misalnya tahun gajah tapi nggak tahu tahun berapa masehi, atau istri pertama Nabi saw., atau nama-nama khulafaur rasyidin.

Nah, kira-kira kita termasuk nggak di dalamnya. Sekarang, tanya diri kamu sendiri deh, berapa banyak pengetahuan sejarah Islam yang kamu tahu; tahu nggak siapa saja as sabiqunal awwalun (golongan pertama yang masuk Islam). Apakah kamu tahu siapa saja 10 golongan sahabat yang dijamin masuk surga, en tahu nggak apa perang pertama yang dikobarkan oleh kaum muslimin?

Kalo ternyata pengetahuan kita cekak bin bokek alias dikit bin tekor, nah berarti kita termasuk jamaah gajah - orang-orang nan gagap sejarah. Sedih, deh!

Emang penting?
Lho, emangnya penting kita tahu sejarah Islam? Apa nggak lebih penting tahu sejarah tanah air atau dunia? Lagian, itu kan nggak bakal ditanya kalo ujian semesteran apalagi ujian nasional.

Ehm, begini Bro en Sis, tahu sejarah nasional dan tanah air oke-oke aja. Tapi tahu sejarah Islam itu jauh lebih penting. Pasalnya sejarah Islam itu banyak yang berkaitan dengan masalah hukum Islam dan penyebaran agama Islam. Selain itu, perlu kamu catet nih, banyak penipuan terhadap sejarah Islam oleh kaum orientalis. Penipuan itu bertujuan membuat citra buruk tentang Islam dan umatnya. Kalo kita gagap sejarah, alamat bakal percaya gitu aja dengan kebohongan mereka.

Sosok Rasulullah saw. sering jadi sasaran cerita bohong mereka. Nabi saw. yang mulia ini suka digambarkan kejam, perampok dan kecanduan wanita karena istrinya banyak. Padahal, gambaran itu jauuuh banget dari realita. Jihad yang dilakukan kaum muslimin nggak lah barbar seperti serangan yang dilakukan tentara Kristen Serbia pimpinan Radovan Karadzic atau Mlatko Radic kepada umat muslim Bosnia. Dalam setiap peperangan Rasulullah saw. selalu berpesan agar nggak membunuh anak-anak, wanita, orangtua, para pendeta, bahkan hewan ternak pun nggak boleh dibunuh.

Sementara serangan Kristen Serbia itu menghabisi umat muslim tanpa belas kasihan. Sedangkan kaum muslimahnya dirusak kehormatannya dengan keji oleh tentara mereka.

Selain itu, orang-orang Barat sering banget menjadikan kisah Seribu Satu Malam sebagai gambaran umat Islam dan para khalifahnya. Dalam kisah Seribu Satu Malam yang berisikan tokoh-tokoh terkenal seperti Aladdin dan Sinbad si Pelaut, digambarkan kalo umat Islam itu miskin, bodoh, suka berperang dan para pemimpinnya itu kejam en playboy. Misalnya khalifah Harun ar-Rasyid sering diilustrasikan sebagai khalifah yang ganteng, kaya tapi buaya darat karena punya banyak gundik alias perempuan simpenan. Padahal mah, beliau ini termasuk khalifah yang cerdas, dekat dengan ulama, sukses memimpin kekhilafahannya untuk menyebarkan Islam.

Barat juga sering yang mengklaim berbagai karya sains dan pengetahuan lahir dari dunia mereka. Atau paling tidak mereka tidak mau cerita dengan jujur bahwa iptek yang berkembang di dunia mereka ambil dari para ilmuwan muslim. Contohnya dunia lebih kenal William Harvey sebagai penemu sirkulasi darah. Padahal jauh sebelum itu ada Mansur Ibnu Muhammad sebagai ilmuwan pertama yang menggambarkan organ tubuh manusia yang belum pernah ditemukan para ilmuwan Yunani, lalu ada Ibnu Nafis orang pertama yang menemukan sirkulasi darah. Lalu ada Al Khazini yang menemukan teori gravitasi bumi sebelum Newton mengakuinya 900 tahun kemudian.

Soal sejarah penyebaran dan penerapan Islam di tanah air juga banyak hal yang nggak jelas. Selama ini yang kita tahu Islam itu masuk secara kebetulan lewat para pedagang asal Gujarat. Padahal agama Islam berkembang di tanah air lewat pengiriman para dai utusan Khilafah Islamiyah di masa Utsmaniyah. Jadi pada masa itu sudah ada upaya dari Khilafah Islamiyah untuk menyebarkan Islam ke Nusantara. Bahkan khalifah juga membantu umat muslim di Aceh ketika berjihad melawan kolonial Belanda.

Jadi, gimana, penting banget kan belajar sejarah Islam??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters
Mobile Edition
By Blogger Touch
 

Back To Top